DELIXNEWS, NTT-ALOR - Agar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Alor berjalan jujur dan adil, paslon Bupati dan Wakil Bupati Alor, Imanuel Blegur dan Lukas Reiner Atabuy (Ima-Rey) nomor urut 5, mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang bersih atau memiliki rekam jejak baik serta menolak politik uang.
Hal ini disampaikan Ima-Rey disetiap pelaksanaan kampanye dialogis yang sudah berjalan di 487 titik tersebar di 18 Kecamatan. Keduanya minta masyarakat untuk melaporkan politik uang karena dapat merusak demokrasi.
"Sanksi politik uang diatur dalam pasal 187A ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Ini sanksi pidana penjara paling singkat 36 bulan dan paling lama 72 bulan dan denda paling sedikit Rp 200 juta rupiah dan paling banyak satu miliar rupiah", kata Ima-Rey.
Waktu pemilihan semakin dekat, aura pilkada pun semakin memanas, aroma dan suara politik uang mulai dinyanyikan terang benderang terpampang di media sosial, dilakukan salah satu pendukung paslon.
Masyarakat agar memilih pemimpin yang bersih dan menolak politik uang. Politik uang membuat masyarakat memilih bukan berdasarkan visi misi, para calon, tetapi karena uang.
Tentu ini berbahaya karena merusak demokrasi dan akan melahirkan pemimpin yang tidak memiliki komitmen kepada kepentingan rakyat.
Agar lebih berhati-hati dan pilih pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dan tolak politik uang. Sehingga aspirasi masyarakat bisa dijawab bila mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin Alor lima tahun ke depan.
Memang politik uang bukan hal baru yang mudah dicegah, karena ini sudah menjadi momok dalam sistem demokrasi dewasa ini.
Namun, harus ada keberanian mengubahnya, agar pemimpin yang terpilih adalah mereka yang berintegritas dan berpihak kepada rakyat, bukan yang berkhianat karena telah mengeluarkan ongkos besar untuk politik uang.
"Kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam janji-janji manis yang sudah dibeli melalui politik uang. Yang akhirnya 5 tahun rakyat yang menanggung sengsaranya", tulis Ima-Rey dalam rilis berita yang diterima media.
(Tim).